Nama : Muflikh Nandi w
npm : 11410108
Rapat kerja
adalah forum untuk mengambil keputusan tertentu. Setiap keputusan yang ingin
dibuat tentunya yang terbaik. Hal itu berkait dengan kepentingan unit, individu
karyawan, dan perusahaan. Dalam prakteknya proses penyelenggaraan dan hasil
rapat mungkin kurang memuaskan. Dalam arti bahwa ketika rapat berlangsung
sering tidak memiliki agenda dan arah yang jelas, pembicaraan ngalor-ngidul,
waktu bicara sulit diatur, pimpinan rapat tidak mampu memimpin rapat dsb.
Akibatnya hasil rapat tidak optimum.
Rapat adalah salah satu bentuk komunikasi. Di dalamnya ada interaksi
antarpeserta rapat dan antara pimpinan rapat dengan peserta. Interaksi itu
berupa tukar pikiran, diskusi, dan debat. Dari interaksi itu maka dihasilkan
keputusan rapat. Seberapa jauh rapat berjalan dan dengan hasil efektif antara
lain akan sangat dipengaruhi oleh persiapan rapat, peran pimpinan rapat,
partisipasi aktif peserta, dan penerapan metode rapatnya serta fasilitas
pendukung. Dalam hal ini manajer suatu unit kerja harus sudah memersiapkan
beberapa hal yaitu:
- agenda yang akan dibahas; harus
fokus dan jelas butir-butir bahasan yang akan didiskusikan, apakah
bersifat umum atau spesifik, dan apa yang ingin diputuskan;
- siapa saja yang akan diundang
rapat; akan sangat bergantung pada jenis rapat, lingkup bahasan, dan
tujuan rapat; apakah juga melibatkan mereka yang di luar unit kerja
- bagaimana tatakerja rapat
diselenggarakan; termasuk di dalamnya tatacara dan tatatertib berdiskusi
dan pengambilan keputusan rapat; misalnya tentang pembagian giliran
bicara, bagaimana kalau terjadi deadlock, dan apakah setiap
keputusan melalui musyawarah atau pemunggutan suara;
- siapa yang memimpin rapat;
siapapun yang memimpin rapat bukan sekedar pengatur waktu giliran bicara
namun harus memahami apa isi agenda, piawai memimpin rapat, komunikatif,
bijaksana dalam mengatur waktu dan giliran bicara, mampu meredakan
konflik, dan mampu menyimpulkan hasil rapat yang bisa diterima semua
peserta rapat;
- siapa yang menjadi sekertaris;
yaitu dia yang mewakili pimpinan rapat, memahami isi agenda, membuat
catatan pembicaraan, dan membuat konsep keputusan rapat;
- siapa yang menjadi notulis;
yaitu bisa berjumlah 1-2 orang yang bertugas untuk mencatat keseluruhan
isi pembicaraan setiap peserta rapat; dan membuat catatan rapat untuk
diberikan kepada sekertaris sebagai bahan perumusan keputusan rapat;
- kapan dan dimana diadakan;
lamanya rapat akan bergantung pada jenis, lingkup rapat, dan keputusan
yang diambil; bisa beberapa jam sampai 1-2 hari; dan diadakan di tempat
yang nyaman (cukup luas, tidak panas atau lembab, cahaya yang terang, meja
dan kursi yang cukup, dan fentilasi yang baik);
- alat-alat yang perlu
disediakan, seperti komputer, pengeras suara, LCD, alat tulis menulis,dsb;
- konsumsi berupa makanan (kecil
dan atau besar) dan minuman sesuai kebutuhan; semakin panjang waktu rapat
semakin dibutuhkan konsumsi;
- penyampaian undangan rapat
(agenda terinci, waktu yang jelas, dan lokasi rapat) berikut bahan-bahan
rapat; idealnya undangan rapat telah sampai seminggu ke peserta sebelum
waktu rapat dimulai; maksudnya agar semua peserta sudah memrioritaskan
untuk hadir dan sudah dapat memersiapkan diri dengan gagasan-gagasan,
Dengan asumsi rapat sudah dipersiapkan dengan matang maka keberhasilan proses
dan keputusan rapat sangat bergantung pada dua “pemain” utama yakni pimpinan
dan peserta rapat. Karena itu pimpinan rapat harus melakukan beberapa hal
berikut :
1. sebaiknya
hadir lebih awal ketimbang peserta rapat untuk menunjukkan kesungguhan
dalam memimpin rapat;
2. sebelum rapat,
pimpinan dan peserta rapat di lokasi rapat melakukan obrolan-obrolan rileks
dalam rangka membangun suasana hangat;
3. membuka
rapat kalau jumlah yang hadir sudah dianggap memenuhi persyaratan rapat; dan
menguraikan tentang tatacara dan tatatertib rapat; namun yang sangat perlu
diperhatikan adalah ketepatan waktu dimulainya rapat;
4.
menjelaskan latarbelakang, maksud dan tujuan rapat; kemudian diikuti dengan
penjelasan butir-butir bahasan yang akan didiskusikan; dan lalu diperlukan
kesepakatan kolektif atas agenda tsb;
5.
memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berbicara; bisa secara langsung
atau berdasarkan tiap sesi (maksimum 4 orang persesi);
6. mengatur
proses diskusi misalnya melakukan kontrol agar pembicaraan fokus pada inti
bahasan atau tidak bertele-tele, menghindari konflik antarpeserta dengan cara
arif (tidak memihak) menjelaskan perbedaan-perbedaan yang ada diarahkan pada
inti dan tujuan rapat; kalau terjadi kemacetan maka bisa dilakukan skors untuk
waktu tertentu;
7.
merumuskan konsep keputusan rapat dan kemudian disampaikan kepada forum untuk
memeroleh tanggapan dan persetujuan; untuk membantu pimpinan rapat maka jika
dianggap perlu dapat dibentuk tim perumus.
Sementara itu agar proses dan hasil rapat berlangsung efektif maka peran
peserta sangat penting. Mereka diharapkan sudah memersiapkan diri dengan isyu
dan gagasan, ikut aktif memelihara jalannya rapat seperti tidak mendominasi
pembicaraan, bertoleransi dengan setiap perbedaan, tidak menyinggung
masalah-masalah pribadi dan SARA, tidak hanya mengritik pembicaraan orang lain
tetapi juga memberikan gagasan, dan hadir dengan tertib. Dan lebih dari itu
mereka harus sudah siap menerima setiap keputusan yang sudah disepakati. Tentu
saja merealisasikannya dalam bentuk kerja nyata.
www.ronawajah.wordpress.com/2009/10
Thank you for sharing valuable information. Where else could anyone get that kind of information in such a complete way of writing? I have a presentation incoming week, and I am on the lookout for such information.
BalasHapus1998 Buick Skylark AC Compressor