Nama: Hariyanti
Kelas: 2D
NIM: 11410176
Prodi: PBSI
Makul: Berbicarakelompok
Debat
1. Definisi Debat
Istilah debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah
tersebut identik dengan istilah sawala yang ebrasal dari bahasa Kawi
yang berarti berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar
atau beradu pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi,
definisi dari debat sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara
logika dalam bentuk argumen disertai bukti–bukti yang mendukung kasus dari
masing–masing pihak yang berdebat.
Debat di Indonesia sendiri dibagi
menjadi dua aliran, yaitu:
1.
liran
konvensional atau aliran yang jarang dipakai,
2.
dan aliran yang mengikuti standar
internasional atau aliran yang yang sekarang sedang digalakkan pemakaiannya di
Indonesia.
Secara umum debat sendiri dapat
dilakukan dengan cara berkelompok, yaitu ada dua pihak yang di sini
masing–masing memegang peranan sebagai pihak positif dan negatif. Selain itu,
mereka mencoba mempertahankan argumen mereka dengan di dukung oleh bukti–bukti
serta fakta–fakta yang mendukung kasus mereka, namun terlebih dahulu sebelum
mereka melakukan hal tersebut kedua belah pihak harus memberikan suatu
parameter yang jelas mengenai kasus (motion) mereka atau memberikan
suatu definisi yang menjelaskan kemana arah dari kasus mereka.
2. Tujuan Debat
Tujuan dari debat sendiri adalah
upaya kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu kasus dengan didukung oleh
argumen–argumen yang mendukung kasus mereka dimana cara membuat satu argumen
yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu berdasarkan pada
pertanyaan–pertanyaan dasar berupa;
·
Apa
(What),
·
Mengapa
(Why),
·
Bagaimana (How),
·
dan Kesimpulannya (So What is The
conclusion).
Di sini selain diperlukan kemampuan berbahasa
yang baik dan benar juga dibutuhkan pula
logika dan analogi pola pikir yang benar mengenai pengetahuan pengetahuan umum
atau kasus – kasus yang sedang terjadi di dalam masyarakat. Selain hal–hal
tersebut juga diperlukan kemampuan merespon suatu masalah (rebuttal)
dikarenakan disini terjadi adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat
antara kedua belah pihak. Selain itu di dalam debat sendiri ada suatu pantangan
atau batasan pembahasan masalah yang akan dibahas yaitu dilarang mennyangkut pautkan
suku, agama, ras, dan adat, dsebabkan di dalam debat sendiri kita masih
menggunakan etika sebagai seorang manusia untuk berpendapat.
3. Topik Debat
Topik debat, atau yang biasa disebut motion, adalah suatu
permasalahan umum yang terjadi di dalam masyarakat dan diketahui
secara global oleh setiap orang. Dalam membuat suatu topik diperlukan
adanya suatu kejelian karena pada dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi
“Kacang di dalam kulit”, artinya suatu topik debat harus memiliki
kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah secara mendalam. Hal ini diperlukan
karena pada saat proses berdebat mulai para pihak baik positif maupun negatif
akan memberikan suatu parameter kasus disertai dengan definisi untuk
memeperjelas arah debat tadi. Di dalam memberikan parameter atau definisi dari
sebuah topik sendiri ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan diantaranya
adalah; Kebenaran alam atau nyata yang tak terbantahkan (Truistic), Tidak
memiliki hubungan logika yang jelas (Tautological), Definisi yang melenceng
atau tidak masuk akal (Squirelink) dan Memberikan patokan waktu atau tempat
yang menguntungkan salah satu pihak (Time and Place Setting). Hal ini tidak
boleh dilakukan dikarenakan dalam berdebat kita juga menggunakan kaidah “Fair
and Square” atau menang secara adil.
Berikut ini beberapa contoh dari topik yang sering digunakan adalah bahwa
1. pasangan homoseksual
diperbolehkan memperoleh anak
2. debat presiden harus
disiarkan di TV
3. anak-anak di Aceh tidak
boleh diadopsi oleh orang di luar Aceh
4. wanita harus menyatakan
cintanya terlebih dahulu
5. Indonesia harus menyerang
Malaysia
6. rakyat harus mendukung
kenaikan BBM
7. prostitusi harus
dilegalkan, diberi pajak, tax, dan regulasi (aturan khusus)
8. sistem PILKADA langsung
tidak efektif
9. sistem KBK tidak efektif
utnuk diterapkan di Indonesia
10. euthanasia harus
dilegalkan
11. dll
4. Langkah-langkah Debat
Di dalam melakukan debat kita
juga memiliki langkah – langkah yang harus ditempuh di dalam aplikasinya,
disini kami akan mengambil satu contoh dari sistim yang biasa digunakan sebagai
standar nasional maupun internasional. Adapun sistim ini bernama sistim Australasian
Parliamentary System, di mana disini tiap tim mempunyai tiga orang anggota
dengan tugas masing – masing, adapun langkah – langkahnya adalah sebagai
berikut :
- sebelum debat dimulai kedua team akan diberikan kesempatan untuk melakukan suatu proses penyusunan kasus selama 30 menit.
- pembicara pertama dari team positif maju kemudian memberikan definisi dari topik yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- pembicara pertama dari team negatif maju kedepan kemudian memberikan tanggapan dari topik positif yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- pembicara kedua dari team positif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama negatif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- pembicara kedua dari team negatif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama dan kedua dari positif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- setelah itu sekarang adalah waktu untuk memberikan pandangan terhadap kasus dari masing – masing team dimulai dari negatif terlebih dahulu kemudian positif dimana disini yang melakukannya adalah pembicara pertama atau kedua dan yang harus dilakukan disini oleh tiap team selain memberikan pandangan terhadap kasus masing–masing juga memberikan suatu komparasi antara kedua team dan menjelaskan apa – apa saja yang terjadi di dalam debat tersebut serta menunjukkan poin – poin yang menguntungkan dan mendukung kasus mereka selama 5 menit.
5. Beberapa patokan dalam
berdebat
Berikut ini adalah beberapa tips
yang bisa dilakukan ketika anda berdebat atau beberapa patokan yang harus anda
perhatikan ketika berdebat :
1.
buatlah
suatu definisi dan parameter dari suatu topik yang adil dan dapat
diperdebatkan.
2.
berikan dasaran kasus yang kuat terhadap kasus
anda.
3.
susunlah selalu argumen dan respon anda
menggunakan kaidah apa, mengapa, bagaimana, dan kesimpulan.
4.
pelajarilah selalu kasus–kasus yang berkembang
di masyarakat.
5.
kerjasama team dan buatlah alur penyusunan
argumen yang baik secara mengalir antar para pembicara di dalam team.
Daftar
pustaka: http://endonesa.wordpress.com/bahasan-bahasa/debat/#comment-450
Tidak ada komentar:
Posting Komentar